BREAKING NEWS: Kronologi Lengkap Satu Keluarga Ditemukan Tewas, Suami Istri dan Dua Anak, Ada Yang Kenal?

Ada pagi hari sebelum pergi kerja kurang lebih pukul 06.30 WIB, saksi menonton korban belum bangun. Saksi pun curiga dan membuka jendela. Satu keluarga ditemukan tewas di suatu rumah di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) dini hari.



Berdasarkan informasi, satu keluarga yang tewas itu terdiri dari suami istri dan dua anak. Saat ini lokasi kejadian telah dipasang garis polisi.

Tim identifikasi Polres Metro Bekasi Kota juga telah datang untuk meperbuat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Penyebab tewasnya satu keluarga itu belum bisa dipastikan. Pihak kepolisian belum bisa memberbagi komentar.

Satu keluarga ditemukan tewas dibunuh di suatu rumah kontrakan di Jalan Bojong nangka II RT 002 RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018). 

Rumah keluarga Diperum Nainggolan, di Jalan Bojong nangka II RT 002 RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018). (KOMPAS.com/-DEAN PAHREVI)

Tetapi, mereka diduga menjadi korban pembunuhan. Pantauan Warta Kota, lokasi kejadian dipadati warga yang ingin menonton langsung.

Saat ini keempat jenazah tetap di dalam rumah, dan bakal dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperbuat penyelidikan lebih lanjut penyebab kematian.

Dari keterangan saksi, Erna berbicara kurang lebih pukul 03.30 WIB seorang saksi menonton gerbang kontrakan korban telah terbuka.

Televisi di rumah korban juga terkesan menyala. Saksi mencoba terbuktigil korban dari luar rumah tetapi tak ada jawaban.

Saksi pun meninggalkan lokasi dan kembali ke kontrakannya. Pada pagi hari sebelum pergi kerja kurang lebih pukul 06.30 WIB, saksi menonton korban belum bangun.

Saksi pun curiga dan membuka jendela.

"Saksi menonton tak sedikit korban dan telah tergeletak dan tersedia darah. Saksi terbuktigil saksi lainnya untuk menonton jendela. Mereka mengabarkan faktor tersebut terhadap Ketua RT dan Polsek Pondok Gede," katanya sebagaimana dilansir dari wartakota.com, Selasa (13/11/2018).

Adapun korban yang terdata meninggal dunia ialah Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), Arya Nainggolan (7).

Erna mengungkapkan penyelidikan tetap berjalan dan belum ada indikasi barang yang hilang. "Belum ada (barang yang hilang). Sementara ini tetap kronologi,"pungkasnya.

Pantauan Warta Kota, hingga sekarang Tim indentifikasi Polres Metro Bekasi Kota bersama Tim Jatanras Polda Metro Jaya sedang meperbuat olah TKP, dan meperbuat penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.

Saat ini juga keempat jenazah telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperbuat autpilihan. 

Dilansir kompas.com, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto di lokasi kejadian berkata, Diperum dan Maya mengalami luka dampak pukulan benda tumpul sementara Sarah dan Arya tak mengalami luka tetapi kehabisan oksigen.

"Ada luka benda tumpul, dengan luka senjata tajam, tak sama -beda. Yang suami dan istri pada leher, sedangkan untuk anak kehabisan oksigen sebab tak ditemukan luka terbuka," ucap Indarto.

Diperum dan Maya adalah pengelola kontrakan. Pemilik kontrakan disebut bernama Douglas. Mereka tinggal tak jauh dari lokasi rumah yang dikontrakan.

Indarto berbicara semua motif sedang kaji, sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan.

"Saksi-saksi telah kami periksa, tim juga telah olah TKP. Kami habis ini bakal konsolidasi. Tapi sementara ini kami menonton kecenderungannya bukan ekonomi. Kecenderungannya ya. Tapi semua motif tetap kami buka kesempatannya," ujarnya.

Ia mengungkapkan tak ada bekas congkelan pada rumah yang juga warung korban.

"Sementara ini kami menonton tak ada pintu yang dicongkel. Senjata tajam juga tak ada, tadi ada berbagai telah kami amankan berupa gunting, tapi kami bakal cek apakah gunting itu terbukti dipakai alias kebetulan ada di TKP," jelasnya.

Untuk barang berharga, lanjut Indarto tetap bakal mendata apakah ada barang yang hilang.

"Kita menonton ada berbagai yang tak hilang. Umpama kalung dan uang tak hilang. Tapi kami bakal kaji lagi sebab kan ini tetap awal. Kelak kami bakal olah TKP lanjutan bersama dengan ke keluarga untuk mencari tahu apa-apa barang berharga yang tak ada. Tapi sementara kami tak menemukan ada barang berharga yang hilang," paparnya.

source : http://medan.tribunnews.com