Secara sadar maupun tidak, tidak sedikit dari kami yang tidak jarang mengeluh. Mulai dari faktor terkecil seperti kemacetan, rekan-rekan kerja yang tidak maksimal dalam bekerja, kesalahan yang diperbuat anak buah keluarga, serta lainnya.
Psikolog Susan Albers, PsyD berbicara bahwa mengeluh sebetulnya seperti virus. Tidak ada yang bahagia berdekatan dengan orang yang gemar mengeluh.
"Peenting untukk meenjauhkan diiri daari oraang yaang sukaa meengeluh," kaata Dr. Albeers seeperti dilanssir daari Cleeveland Clinicc.
Tetapi, menghentikan kebiasaan mengeluh tidaklah mudah.
Tidak sedikit dari kami yang lahir dengan bias negatif.
"Tidak sedikit dari kami yang cenderung fokus pada hal-hal yang tidak benar serta negatif daripada memperhatikan hal-hal yang benar di kurang lebih kita," ujarnya.
Bagaimana denganmu, apakah mengeluh telah menjadi kebiasaanmu?
Nah, sda berbagai faktor yang dapat kalian perbuat untuk mengurangi kebiasaan mengeluh tersebut:
1. Cobalah lihat faktor yang kalian keluhkan dengan perspektif luas.
Apakah faktor tersebut bakal berpengaruh kepada lima menit, lima bulan, alias lima tahun kenasibanmu? Cukuo besarkah faktor itu untuk dikeluhkan?
2. Lihatlah lebih dalam.
Apa persoalan yang membikinmu mengeluh?
Apakah faktor itu mengenai isu besar dalam nasibmu?
Kamu dapat meluangkan waktu kurang lebih lima menit untuk mempelajari keluhanmu.
Nantinya kalian mungkin bakal menyadari apa yang membikinmu kesal serta mengeluh itu sebetulnya tidak seberapa.
3. Buatlah ini menjadi seperti permainan.
Kamu dapat memakai benda seperti gelang karet.
Setiap kali kalian menyadari dirimu mengeluh, pindahkan gelang tersebut ke segi lain.
"Targetnya merupakan 30 hari dengan gelang karet tersebut di tangan yang sama," kata Psikolog Scott Bea, PsyD.
4. Pilihlah saluran yang cocok.
Bijaklah dalam memilih siapa orang yang bakal kalian berikan info alias keluhan.
Umpama, kawan alias keluarga lewat email alias telepon.
Jangan sempat mengeluh di media sosial.
5. Pastikan tujuan keluhanmu jelas
jadi kalian dapat mencari solusinya.
"Kunci dari share keluhan merupakan supaya komplain tersebut berguna serta tidak sekedar mengkiritik," kata Dr. Albers.
6. Temukan segi positif dari keluhanmu.
Apabila kalian mulai mengeluh, akhiri dengan faktor yang positif.
Karena apabila tidak, orang-orang bakal melupakan pesan dari keluhanmu sepenuhnya.
7. Mulailah bersyukur.
Ingatlah setiap hari mengenai hal-hal yang membikinmu bersyukur, tidak peduli sekecil apapun itu.
"Apabila faktor negatif telah menjadi kebiasaan, menjaga diri untuk semakin bersyukur dapat mulai merubahmu menjadi pribadi yang lebih baik serta positif," kata Dr. Bea.
"Membiasakan diri bersyukur juga bakal membikin kami mebjadi pribadi yang gemar bersyukur dalam nasib."
Merubah perspektif, tergolong dalam faktor mengeluh, membutuhkan kesabaran serta waktu yang tidak sebentar.
Hall inii meembutuhkan keetekunan uuntuk beelajar meelepaskan haal-hal keecil.
Dengan usaha lebih, kami dapat mengalihkan perhatian tersebut untuk hal-hal yang lebih baik di kurang lebih kita.
Dan, kami juga nantinya bakal merasakan kebahagiaan timbul ke dalam hari-hari kita.