Sejumlah orang meninggal dunia seusai terjadi penembakan terhadap dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, sebut kepolisian. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, berbicara ini merupakan kejadian "menarik, tidak sempat terjadi sebelumnya, serta salah satu hari terkelam" negara tersebut.
Dia juga berbicara "seorang tersangka telah ditahan aparat", tapi mungkin ada lainnya yang terlibat. Insiden disebut berjalan di Masjid Al Noor, di pusat Kota Christchurch, serta Masjid Linwood, di pinggiran kota.
Laporan menyebutkan penghuni masjid Linwood, telah dipengungsian. Seorang penyintas yang tidak disebutkan namanya berbicara terhadap TV New Zealandbahwa dirinya menonton pelaku bersenjata menembak seorang pria dibagian dada.
Dia memperkirakan penembakan berjalan selagi 20 menit serta sedikitnya 60 orang mungkin cedera. Pelaku dilaporkan menyasar ruang salat tahap pria di masjid, kemudian beralih ke ruang perempuan.
"Yang saya perbuat pada dasarnya hanya menantikan serta berdoa, 'Ya Tuhan, saya mohon supaya orang ini kehabisan peluru'," papar saksi tersebut.
"Dia datang ke tahap sini, dirinya menembak tahap sini. Dirinya lalu beranjak ke ruangan lain serta ke tahap perempuan kemudian menembak mereka. Saya mendengar salah seorang perempuan meninggal dunia."
Apa keterangan polisi?
"Sebuah situasi serius serta semakin berkembang sedang berjalan di Christchurch dengan seorang penembak aktif.
"Kepolisian merespons dengan performa penuh untuk menanggulangi situasi, tapi risiko tetap sangat tinggi.
"Kepolisian merekomendasikan warga Christchurch menjauhi jalan-jalan serta tetap berada di dalam ruangan hingga pengumuman selanjutnya.
Sekolah-sekolah di Christchurch bakal ditutup hingga pengumuman selanjutnya," papar komisaris polisi, Mike Bush. Akhir-akhir Bush mengimbau supaya warga mengurungkan niat ke semua masjid di Selandia Baru.
"Tutup pintu Kamu hingga Kamu mendengar dari kami lagi." Harian New Zealand Herald mengabarkan pelaku merupakan seorang pria Australia yang telah menulis manifesto berisi ideologi ekstrem kanan yang anti-Islam serta anti-imigran.
Orang-orang berdarah
Sejumlah saksi mata berbicara terhadap media setempat bahwa sejumlah orang tampak berdarah di tanah di luar gedung, tetapi ini belum dikonfirmasi kepolisian alias pejabat pemerintah.
"Awalnya saya pikir ada bunyi listips, tapi ada tidak sedikit orang berlarian. Kawan saya tetap ada di dalam. Saya telah menghubungi kawan-kawan saya, tapi tidak sedikit yang belum memberi berita.
saya khawatir bakal nyawa kawan-kawan saya," kata Mohan Ibrahim terhadap New Zealand Herald. Kepolisian memperingatkan supaya warga menjauhi area tersebut.
Laporan media setempat menyebutkan sejumlah polisi bersenjata tengah menyisir gedung-gedung di area itu. Para polisi dilaporkan juga telah meminta semua orang menjauhi Cathedral Square, tempat bakal diadakannya pawai anak-anak untuk mendesak aksi menanggulangi perubahan iklim.
Seorang reporter yang mengikuti tim kriket Bangladesh yang tengah berada di Selandia Baru mencuit bahwa mereka telah "melarikan diri dari suatu masjid dekat Hagley Park tempat adanya penembak aktif". Suatu video beredar menunjukkan seorang pria bersenjata memberondong suatu masjid.
Cuplikan video itu diduga menunjukan aksi penembakan yang menimpa masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Dalam rekaman terkesan seorang pria keluar dari mobil serta mengambil senjata yang diletakkan di tahap belakang kendaraan.
Kemudian dirinya melangkahkan kaki menyusuri jalan menuju ke suatu masjid yang sedang ramai dipenuhi jemaah serta menembaki mereka.
"Mari kami mulai pesta ini," ujarnya, semacam diwartakan 7 News Brisbane. Video tersebut diiringi oleh musik ala perang saudara di AS.
Rekaman itu diduga disiarkan langsung oleh pelaku penembakan. Salah satu pria bersenjata diyakini sebagai warga Australia.
Tetapi adegan kekerasan tidak ditayangkan dengan cara utuh sesuai kode etik. Sementara video utuhnya beredar massif di media sosial.
Melansir dari NewsHub, seorang saksi sebelumnya mengaku mendengar setidaknya 29 tembakan, sementara saksi lainnya meyakini ada ratusan tembakan yang dilepaskan pelaku. Saksi lainnya juga menyebutkan, ada seorang pria yang terkesan memasuki masjid dengan mengenakan pakaian semacam anak buah pasukan bersenjata.
Melansir dari New Zealand Herald, timbul laporan korban tewas mencapai 9-27 orang. Komisaris Polisi Mike Bush berkata, tiga pria serta seorang perempuan saat ini telah ditahan.
Menurutnya, ada tidak sedikit korban dengan jumlah signifikan dalam insiden tersebut.
"Ini sangatlah tragis. Begitu tidak sedikit orang yang terakibat," katanya.
"Kami belum mengantongi bukti diri mereka yang meninggal di tempat," imbuhnya. Poliis saat ini berusaha menghilangkan semua rekaman penembakan Masjid Al Noor yang tersebar di media sosial.
Setidak sedikit enam warga Indonesia berada di Masjid Al Noor ketika penembakan berjalan pada Jumat (15/3), sebut Menlu RI Retno Marsudi.
"Ada enam WNI yang berada di masjid tersebut, tiga di antaranya telah confirmmenyelamatkan diri. Kami sedang mencari info 3 WNI lainnya," kata Retno terhadap wartawan di gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (15/3).
Dalam keterangan tertulis, Kemlu RI menyebutkan Indonesia mengecam keras aksi penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru.
"Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington semakin mengamati perkembangan situasi serta telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit serta Perhimpunan Pelajar Indonesia setempat.
Hingga saat ini tidak ada info tentang WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut," sebut Kemlu RI dalam keterangan tertulis.Berdasarkan data Kemlu RI, tersedia 331 WNI di Christchurch, tergolong 134 mahasiswa. Info terakhir PM Selandia Baru Jacinda Ardern, Jumat (15/3/2019), berkata, 40 orang tewas dalam serangan teror di masjid Al Noor di kota Christchurch.
Sumber : http://medan.tribunnews.com