Niat Puasa Rajab dan Ustadz Somad Jelaskan Apa Harus Dikerjakan di Bulan Ini

Inilah niat puasa Rajab serta keistimewaan bulan Rajab menurut Ustadz Abdul Somad. Bacalah niat puasa Rajab yang mulai bakal dilaksanakan, Jumat (8/3/2019), alias mulai besok.



Bulan Rajab bakal mulai masuk, Jumat besok, serta puasa di dalamnya mempunyai keutamaan. Salah satu bulan mulia dalam kelender Islam adalah Rajab.

Nah, tanggal 1 Rajab bercocokan dengan Jumat besok. Dalam kalender Hijriah (kalender Islami), bulan ini tergolong satu dari empat bulan mulia.

Menurut Ustadz Abdul Somad dalam suatu video ceramahnya, tidak ada ketentuan khusus disebutkan dalam Alquran alias hadist Nabi Muhammad mengenai amalan pada bulan ini.

“Hadist Rasulullah mengenai keutamaan bulan Rajab sahih, tetapi tidak ada disebutkan mengenai amalan terutama. Cuma disebutkan dengan cara umum yaitu berpuasalah pada bulan-bulan haram. Haram di sini berarti mulia, berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu hurum, berarti kehormatan, mulia. Japada bulan-bulan haram itu artinya adalah bulan-bulan mulia,” katanya membahas. Bulan haram dalan Islam ada empat, yaitu Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram serta Rajab.

“Sesuai hadist tersebut, disebutkan anjuran supaya kami berpuasa pada bulan-bulan ini. Jadi, khusus Rajab tidak ada dijelaskan apa saja amalan terutama sebab di hadist ini penjelasannya dengan cara umum tidak mengkhususkan ke Rajab,” tambahnya.

Selama Rajab, tidak hanya berpuasa, kami bisa menghiasinya dengan amalan-amalan baik lainnya apabila mau. Umpama, berzikir, membaca Alquran, bersedekah serta sebagainya.

Begini Keutamaan serta Puasa Sunah Bulan Rajab

Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah). Momen Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat 5 waktu terjadi pada 27 Rajab ini.

Bulan Rajab juga adalah satu di antara bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada 4 bulan haram, ketiganya dengan cara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, serta 1 bulan yang tersendiri, Rajab. 

Dinamakan bulan haram sebab pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan.

Mengenai bulan-bulan ini, Alquran membahas:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada segi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dirinya menciptakan langit serta bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kalian Menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu, serta perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kalian semuanya, serta ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Hukum Puasa Rajab

Dilansir website Nahdlatul Ulama, www.nu.or.id, hadistt-hadistt Nabi yang mengusulkan alias memerintahkan berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram serta Rajab) itu lumayan menjadi hujjah alias landasan mengenai keutamaan puasa pada bulan Rajab. Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda, "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, serta Ahmad). 

hadist lainnya adalah riwayat al-Nasa'i serta Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah mengatakan pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tidak menonton Rasul meperbuat puasa (sunnah) setidak sedikit yang Rasul perbuat dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab serta Ramadan yang dilupakan oleh tidak sedikit orang."

Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab serta Ramadan yang dilupakan tidak sedikit orang" itu dengan cara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan meperbuat puasa di dalamnya. Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadist sahih imam Muslim.

Bahkan berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling mutlak seusai puasa Ramadan.

Nabi bersabda: “Seutama-utama puasa seusai Ramadan adalah puasa pada bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, serta Rajab). Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyebutkan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat apabila dilaksanakan pada hari-hari mutlak (al-ayyam al-fadhilah).

Hari- hari mutlak ini bisa ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan serta tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyebutkan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram serta sya’ban.

Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping Dzulqa’dah, Dzulhijjah, serta Muharram. Disebutkan dalam Kifayah al-Akhyar, bahwa bulan yang paling mutlak untuk berpuasa seusai Ramadan adalah bulan-bulan haram yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab serta Muharram.

Di antara keempat bulan itu yang paling mutlak untuk puasa adalah bulan al-muharram, kemudian Sya’ban. Tetapi menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang mutlak seusai al-Muharram adalah Rajab.

Terkait hukum puasa serta ibadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi menyebutkan, sudah jelas serta shahih riwayat bahwa Rasul SAW menyukai puasa serta mempertidak sedikit ibadah pada bulan haram, serta Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selagi tidak ada pelarangan khusus puasa serta ibadah pada bulan Rajab, maka tidak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab serta ibadah lainnya pada bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).

Hadist Keutamaan Rajab

Berikut berbagai hadist yang menerangkan keutamaan serta kekhususan puasa bulan Rajab: 

Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdoa, “Ya, Allah berkahilah kami pada bulan Rajab (ini) serta (juga) Sya’ban, serta hinggakanlah kami terhadap bulan Ramadhan.” (HRImam Ahmad, dari Anas bin Malik).

"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selagi sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, serta bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."

Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah bakal mengabulkan semua permintaannya....."

"Sesungguhnya di surga tersedia sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu serta rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia bakal dikaruniai minum dari sungai tersebut".

Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, serta Ramadan bulannya umatku." 

Sabda Rasulullah SAW lagi, “Pada malam mi’raj, saya menonton suatu sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu serta lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ? ”Maka mengatakan Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau pada bulan Rajab ini”.

Niat Puasa Rajab

Adapun niat puasa pada bulan Rajab adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa. Artinya: Saya niat puasa esok hari pada bulan rajab sunnah sebab Allah Ta'ala.

Sumber : tribun-timur.com