Pelaku pembunuhan terhadap 51 orang jamaah Salat Jumat di dua masjid Selandia Baru, Brenton Tarrant, langsung diseret ke Pengadilan oleh pemerintah Selandia Baru, Sabtu (16/3/2019). Brenton Tarrant berada di ruang khusus, yang terpisah oleh kaca pembatas.
Dilansir The Daily Mail, Brenton Tarrant tersenyum di depan kamera. Bahkan, Brenton Tarrantt pernah memberi gerakan tangan 'O', suatu gerakan tangan yang biasa dikenal sebagai 'Ok sign', alias biasa dipakai untuk mengucapkan kata Oke.
Brenton Tarrant berbagai saat membikin gestur itu, sebelum akhirnya mengatupkan kembali tangannya. Gerakan tangan Brenton Tarrant menimbulkan persengketaan sebab disebut-sebut punya makna khusus.
Brenton Tarrant diyakini sengaja memberi gestur tangan itu. Bukan untuk mengucap 'oke' alias 'saya baik-baik saja', tapi ada makna lain yang ingin Brenton Tarrant kirimkan.
Tanda ok sign, selagi ini terbukti dikenal sebagai salam di kalangan supremasi kulit putih alias white supremacy. Media Inggris, The Guardian, sebagaimana dikutip dari Heavy.com, juga memastikan bahwa kode tangan itu adalah kode kalangan supremasi kulit putih.
Dipakainya kode tangan ini di kalangan white supremacy bermula sejak 2017. Dilansir The Boston Globe, pendukung gerakan white supremacy mencetuskan kesepakatan memakai gestur ini lewat forum internet bernama 4chan.
Kelompok white supremacy memakai tanda OK, sebagai plesetan dari gerakan yang mereka namakan 'Operation O-KKK'. Ada juga yang mengartikan, tanda ini dipakai sebab huruf yang dibentuk oleh gerakan tangan.
Kode Ok sign ini dilakukan dengan tutorial membentuk tiga jari ke arah atas membentuk huruf 'W'. Lalu jari telunjuk serta bunda jari membentuk seperti lingkaran.
Sebetulnya bukan dimaksudkan membentuk lingkaran, tapi dimaksudkan membentuk huruf 'P'. W adalah singkatan dari White.
Sementara P adalah singkatan dari Power. White Power, adalah istilah pendukung white supremacy untuk menunjukkan dominasi kulit putih di dunia.
Gerakan tangan dari Brenton Tarrant ini juga menimbulkan ruimor di media sosial. Berkembang pertanyaan dari netizen, adakah hubungan antara Brenton Tarrant serta YouTuber terkenal dunia, Pewdiepie.
Sebelum mengawali aksinya, Brenton, pernah meminta pendukungnya supaya semakin berlangganan kanal YouTube Pewdiepie. Nah, dengan cara kebetulan, Pewdiepie dikenal tak jarangkali juga menunjukkan gestur tangan Ok sign di video yang dirinya buat.
Pewdiepie sendiri telah tegas membantah dirinya adalah pendukung gerakan supremasi kulit putih. Dirinya juga mengutuk serangan yang dilakukan oleh Brenton Tarrant.
Nyengir
Brenton Tarrant, teroris penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, mulai menjalani persidangan pasca-lakukanannya Jumat kemarin (15/3/2019). Dilansir Sky News, pria 28 tahun itu datang dengan kawalan ketat polisi serta pernah "nyengir" terhadap awak media yang mengambil gambar.
Hakim terbukti mengizinkan gambar wajah Tarrant diambil. Tetapi wajahnya wajib diburamkan untuk mempertahankan haknya memperoleh sidang yang adil.
Dengan mengenakan kaus putih serta bertelanjang kaki, Brenton Tarrant dihadapkan pada dakwaan pembunuhan, serta masih diam saat sidang berjalan. Walau begitu, pria yang dilaporkan berasal dari Grafton, Australia, itu pernah membikin gestur supremasi kulit putih saat disidang.
Seorang pria terhadap New Zealand Herald mengaku dirinya sangat ingin masuk ke gedung pengadilan serta menusuk Brenton Tarrant memakai pisau. Brenton Tarrant dilaporkan tak mengajukan permohonan, serta akan menjalani sidang kembali pada 5 April mendatang.
Apabila terbukti bersalah, dirinya akan dikenai hukuman mati. Aksi Brenton Tarrant yang menyerbu Masjid Al Noor ketika Shalat Jumat menuai kecaman keras dari Menteri Luar Negeri Inggris Sajid Javid.
Dia mengaku muak sampai perutnya terasa sakit ketika menonton pemberitaan tersebut hanya sebab mereka tengah berdoa terhadap Tuhan. Javid menyerukan terhadap orang-orang untuk berhenti menyebarkan konten video ketika Brenton Tarrant datang serta membantai para jemaah di sana.
"Penyebaran itu salah serta ilegal. Platform daring wajib bertanggung jawab untuk tak mengikuti apa 'permintaan' teroris tersebut," tegasnya.
Aksi Tarrant menewaskan 49 orang dengan 48 orang diberitakan dirawat di rumah sakit. Tujuh di antara korban terluka diperbolehkan untuk pulang.(*)
Sumber : http://jakarta.tribunnews.com