Anggota Tim Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga Novel Bamukmin membeberkan perbedaan people power serta kedaulatan rakyat.
Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, TKN Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan serta Aria Bima kompak memberbagi suatu reaksi.
Tak cuma itu Ace Hasan juga dengan lantang mengkritisi penjabaran Novel Bamukmin soal kedaulatan rakyat.
Momen tersebut terjadi saat Novel Bamukmin, Ace Hasan, serta Aria Bima hadir sebagai narasumber di agenda Mata Majwa Trans 7, pada Rabu (15/5/2019).
Awalnya pembawa agenda tersebut, Najwa Shihab menanyangkan video saat Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais menegaskan menggati people power dengan kedaulatan rakyat.
Najwa Shihab lantas meminta Novel Bamukmin untuk membahas perbedaan kedua faktor tersebut.
Novel Bamukmin berbicara selagi ini people power rutin diidentikan sebagai gerakan makar.
Maka faktor tersebut yang membikin BPN memutuskan menggantinya dengan gerakan kedaulatan rakyat.
"Ya mungkin sebab terbukti people power ini dianggapankan dengan makar, ya wajib kami ganti dengan kedaulatan rakyat," ujar Novel Bamukmin, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Trans 7, pada Kamis (16/5/2019).
Ia menegaskan walau berganti nama, people power serta kedaulatan rakyat mempunyai tujuan yang sama, yakni menuntut keadilan dalam perhitungan suara di Pilpres 2019.
"Tujuannya sama, kami hanya minta satu, yaitu keadilan enggak lebih dari itu," tutur Novel Bamukmin.
Novel Bamukmin mengunkapkan tutorial yang ditempuh BPN Prabowo-Sandiaga dalam menuntut keadilan merupakan melewati konstitusi.
Ia membahas BPN Prabowo-Sandiaga telah sepakat tidak memakai tutorial dengan menurunkan massa ke jalan.
"Dengan tutorial konstitusi," kata Novel Bamukmin.
"Dengan beberapa macam tutorial yang InsyaAllah mudah-mudahan kami tempu dengan konstitusi,"
"Kalau kami menonton kemarin penyampain direktur BPN Bang Dasco kalau tim kami ini bakal memenuhi jalur konstitusi, tidak memenuhi yaitu jalur jalanan, itu tim BPN Advokasi," tambahnya.
Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, Ace Hasan serta Aria Bima kompak mengangguk-anggukan kepala mereka.
Mereka juga bersamaan berbicara faktor tersebut merupakan langkah yang keren.
Kren, ujr Aria Bma srta Ace Hasan sraya mngnggkan kpla.
"Itu langkah yang keren," tambah Ace Hasan.
Walau mekualitas langkah BPN Prabowo-Sandiaga dalam menuntut keadilan keren, tetapi Ace Hasan mengkritisi pemakain frasa 'kedaulatan rakyat'.
Menurutnya kedaulatan rakyat telah diwujudkan saat Pemilu, 17 April 2019 silam.
Ace Hasan berbicara hasil dari Pemilu 2019 maka sewajibnya diterima oleh BPN Prabowo-Sandiaga.
"Tetapi saya ingin mengkritisi juga soal kedaulatan rakyat, kami tahu negara kami ini terbukti kedaulatan rakyat," kata Ace Hasan.
"Perwujudan dari kedaulatan rakyat ya melewati Pemilu,"
"Pemilu yang dilaksanakan 17 April yang lalu, oleh sebab itu hasil dari 17 April yang lalu ya kami wajib turuti,"
"Dan kami wajib siap menang, serta wajib siap kalah," tambahnya.
Penjelasan Ace Hasan itu rupanya disambut tepuk tangan penonton.
Ia berbicara sewajibnya BPN Prabowo-Sandiaga tidak butuh lagi meperbuat mobilsisasi massa ataupun penekanan kepada KPU serta Bawaslu terkait hasil perolehan suara di Pilpres 2019.
Ace Hasan membahas jika Prabowo-Sandiaga tidak terima dengan hasil suara di Pilpres 2019, maka mereka dapat kembali mencalonkan diri lima tahun mendatang.
"Jadi tidak butuh meperbuat tekanan, alias mobilasi masa hingga 22 Mei," ujar Ace Hasan.
"Kalau enggak terima ya maju lagi lima tahun mendatang," tambahnya.
Politikus Partai Gerindra Riza Patria tidak sepakat dengan Ace Hasan.
Ia berbicara kedaulatan rakyat merupakan hak untuk berpolitik, jadi sah saja jika BPN Prabowo-Sandiaga menuntut keadilan di tengah Pilpres 2019 yang ia anggap penuh dengan kecurangan.
Sumber:http://jakarta.tribunnews.com
Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, TKN Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan serta Aria Bima kompak memberbagi suatu reaksi.
Tak cuma itu Ace Hasan juga dengan lantang mengkritisi penjabaran Novel Bamukmin soal kedaulatan rakyat.
Momen tersebut terjadi saat Novel Bamukmin, Ace Hasan, serta Aria Bima hadir sebagai narasumber di agenda Mata Majwa Trans 7, pada Rabu (15/5/2019).
Awalnya pembawa agenda tersebut, Najwa Shihab menanyangkan video saat Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais menegaskan menggati people power dengan kedaulatan rakyat.
Najwa Shihab lantas meminta Novel Bamukmin untuk membahas perbedaan kedua faktor tersebut.
Novel Bamukmin berbicara selagi ini people power rutin diidentikan sebagai gerakan makar.
Maka faktor tersebut yang membikin BPN memutuskan menggantinya dengan gerakan kedaulatan rakyat.
"Ya mungkin sebab terbukti people power ini dianggapankan dengan makar, ya wajib kami ganti dengan kedaulatan rakyat," ujar Novel Bamukmin, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Trans 7, pada Kamis (16/5/2019).
Ia menegaskan walau berganti nama, people power serta kedaulatan rakyat mempunyai tujuan yang sama, yakni menuntut keadilan dalam perhitungan suara di Pilpres 2019.
"Tujuannya sama, kami hanya minta satu, yaitu keadilan enggak lebih dari itu," tutur Novel Bamukmin.
Novel Bamukmin mengunkapkan tutorial yang ditempuh BPN Prabowo-Sandiaga dalam menuntut keadilan merupakan melewati konstitusi.
Ia membahas BPN Prabowo-Sandiaga telah sepakat tidak memakai tutorial dengan menurunkan massa ke jalan.
"Dengan tutorial konstitusi," kata Novel Bamukmin.
"Dengan beberapa macam tutorial yang InsyaAllah mudah-mudahan kami tempu dengan konstitusi,"
"Kalau kami menonton kemarin penyampain direktur BPN Bang Dasco kalau tim kami ini bakal memenuhi jalur konstitusi, tidak memenuhi yaitu jalur jalanan, itu tim BPN Advokasi," tambahnya.
Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, Ace Hasan serta Aria Bima kompak mengangguk-anggukan kepala mereka.
Mereka juga bersamaan berbicara faktor tersebut merupakan langkah yang keren.
Kren, ujr Aria Bma srta Ace Hasan sraya mngnggkan kpla.
"Itu langkah yang keren," tambah Ace Hasan.
Walau mekualitas langkah BPN Prabowo-Sandiaga dalam menuntut keadilan keren, tetapi Ace Hasan mengkritisi pemakain frasa 'kedaulatan rakyat'.
Menurutnya kedaulatan rakyat telah diwujudkan saat Pemilu, 17 April 2019 silam.
Ace Hasan berbicara hasil dari Pemilu 2019 maka sewajibnya diterima oleh BPN Prabowo-Sandiaga.
"Tetapi saya ingin mengkritisi juga soal kedaulatan rakyat, kami tahu negara kami ini terbukti kedaulatan rakyat," kata Ace Hasan.
"Perwujudan dari kedaulatan rakyat ya melewati Pemilu,"
"Pemilu yang dilaksanakan 17 April yang lalu, oleh sebab itu hasil dari 17 April yang lalu ya kami wajib turuti,"
"Dan kami wajib siap menang, serta wajib siap kalah," tambahnya.
Penjelasan Ace Hasan itu rupanya disambut tepuk tangan penonton.
Ia berbicara sewajibnya BPN Prabowo-Sandiaga tidak butuh lagi meperbuat mobilsisasi massa ataupun penekanan kepada KPU serta Bawaslu terkait hasil perolehan suara di Pilpres 2019.
Ace Hasan membahas jika Prabowo-Sandiaga tidak terima dengan hasil suara di Pilpres 2019, maka mereka dapat kembali mencalonkan diri lima tahun mendatang.
"Jadi tidak butuh meperbuat tekanan, alias mobilasi masa hingga 22 Mei," ujar Ace Hasan.
"Kalau enggak terima ya maju lagi lima tahun mendatang," tambahnya.
Politikus Partai Gerindra Riza Patria tidak sepakat dengan Ace Hasan.
Ia berbicara kedaulatan rakyat merupakan hak untuk berpolitik, jadi sah saja jika BPN Prabowo-Sandiaga menuntut keadilan di tengah Pilpres 2019 yang ia anggap penuh dengan kecurangan.
Sumber:http://jakarta.tribunnews.com