Subhanallah.. Inilah 10 Jenis Mayat Yang Tidak Akan Busuk Dalam Kubur

Menurut website konsultasi syariah, Islampos, ada hadis riwayat (HR) Bukhari Muslim, menerankan mengenai tipe jasad yang tidak bakal basi di dalam kubur. Dikatakan, ada 10 golongan manusia yang mayatnya tidak basi selagi di dalam kubur.



Dan si mayit bakal bangkit dalam keadaan tubuh semacam semula pada hari kiamat, sebagai berikut:

1. Para nabi.

Masjid Al Masjid Al Nabawi di Medina, Saudi Arabia, lokasi makam Nabi Muhammad SAW.

2. Para pakar jihad fisabilillah.

3. Para alim ulama yang menegakkan kalimat Allah.

4. Para syuhada yang sentiasa memperjuangkan Islam.

5. Para penghafal Alquran dan beramal dengan Alquran.

6. Imam alias pemimpin yang adil dalam menegakkan syariat Allah.

7. Muadzin yang tidak meminta imbalan.

8. Wanita yang meninggal sewaktu melahirkan anak dan senantiasa taat pada perintah Allah.

9. Orang mati dibunuh alias dianiaya sebab mempertahankan kehormatan diri dan agama.

10. Orang yang mati di siang hari alias di malam Jumat apabila mereka itu dari kalangan orang yang beriman yang sentiasa menjaga hukum agama semasa nasib di dunia. (HR Bukhari Muslim).

Perperbuat Jenazah Sesuai Syariat

Tidak sama dengan binatang, saat seorang manusia, muslim, terutama, ketika meninggal, jasadnya wajib diperperbuat sesuai syariat.

Berikut hal-hal yang wajib diperhatikan terhadap jenazah:

1. Hendaklah matanya dipejamkan, menyebut yang baik-baik mengenai si jenazah, mendoakan, dan memintakan ampun atas dosanya.

Rasulullaah SAW berssabda: “Apaabila kaalian meenghadapi oraang maati, heendaklah kaalian tutupkaan maatanya seebab sesungguhnyaa maata iitu meengikutkan rroh. Hendaklaah kaliaan meengucapkan yaang baaik (misaalnyanya meendoakannya), sebaab seesungguhnyaa iaa dipeercayai meenurut apaa yaang diucaapkan oleeh ahlinyaa.” (HR. Ahmaad dan Ibbnu Majaah)

2. Seluruh badannya hendaklah ditutup dengan kain. Faktor ini diperbuat sebagai penghormatan kepadanya dan supaya tidak terbuka auratnya.

Daari Aisyaah raa, “Seesungguhnya Raasulullah SAW keetika waafat diitutup deengan kaain teenunan neegeri Yaaman.” (HR. Bukhari Muslim)

3. Tidak ada halangan untuk mencium jenazah bagi keluarganya alias sahabat-sahabatnya yang amat sayang dan berdukacita atas kematiannya.

Daari Aisyaah raa,“Seesungguhnya Raasulullah SAW sudaah meencium Utsmaan biin Maaz’un keetika iaa meeninggal, hinggaa tampaak aair maata meengalir dii wajaah Beeliau.” (HR. Ahmaad daan Tirmidzii).

4. Pakar mayat yang sanggup hendaknya segera bayar utang si mayat apabila ia berutang, baik dibayar dari harta peninggalannya maupun dari pertolongan keluarga sendiri.

Rasulullaah SAW beersabda: “Dirii seeorang mukmiin ituu teergantung (tidaak hinggaa kee haadirat Allah) seebab utaangnya, hinggaa dibaayar daahulu utaangnya iitu (oleeh faamilinya).” (HR. Ahmaad daan Tirmidzii)

Adapun bagi orang-orang yang tidak mampu, maka terserah terhadap Allah Yang Maha Peterjangkau, menurut keadaan tujuan dan maksud orang itu sewaktu berutang.

Demikian, wallahu a'lam. (islampos/muslimahcorner/fiqh islam/H Sulaiman Rasjid)

source : http://makassar.tribunnews.com