Sungguh biadab yang diperbuat empat pelaku pembunuhan Inah Antimurti (20), wanita yang ditemukan dibakar bersama spring bed di Indralaya. Seusai ditangkap tim Tim perpaduan Satreskrim Polres OI, bersama Subdit III Jatanras Polda Sumsel dan Reskrim Polsek gelumban 4 pelaku tidak berkutik dan mengungkap bagaimana Inah dibunuh.
Permasalahan terkuak saat polisi sukses menemukan motor Honda Beat Putih milik korban berplat BG 3262 KAI yang dititipkan terhadap Andika (26) warga Dusun 1 Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang. Dari penuturan Andika, motor tersebut dititipkan pelaku AS (DPO) dan Feri (30) pada hari minggu lalu.
Dari info tersebut Feri sukses ditangkap pertama kali oleh pihak kepolisian. Dirinya berperan mengikat korban, membawa mayat dan membuang mayat di TKP pembunuhan.
Dari suatu kamar kontrakan di Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang. Ditempat terpisah polisi juga sukses meringkus pelaku lain atas nama FB (16). Dirinya mendapat tugas untuk mengawasi kurang lebih lokasi tempat mengeksekusi korban dan, ikut membuang mayat korban.
"Saya hanya ikut memegang kakinya yang memperkosa Abdul Malik dan AS. Kalau membuang ke TKP saya juga ikut," ujar FB saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang.
Sementara tersangka Abdul Malik (22) Salah satu otak pembunuhan juga ditangkap oleh pihak kepolisian pada Rabu dini Hari. Dirinya pernah berusaha kabur dan melawan petugas saat bakal ditangkap. Dari pengakuannya dirinya berperan memegang korban saat diperkosa oleh tersangka AS.
"Iya, saya ikut memperkosa korban. Saya juga yang memegang ketika Asri pertama memperkosa. Tersangka terbaru yang ditangkap yakni YG (16). Dirinya berperan membeli bahan bakar untuk membakar korban. Berperan membeli minyak.
"Aku yang beli minyak. Sehingga kami samo-samo ngangkat korban ke TKP. Aku dak ikut memperkosa," ujarnya. Sementara, pelaku terbaru yang adalah otak pembunuhan berinisial AS hingga saat ini tetap buron dan dalam pengejaran pihak kepolisian.
Adapun dari barang bukti yang ditemukan dari tempat kontrakan tersebut, ditemukan sendal milik korban, kayu balok yang dipakai untuk memukul korban, mobil Daihatsu Granmax BG 9207 NH dan motor Honda Beat BG 3279 UN. Hasil tes urine ke empat pelaku juga terbukti jelas mengkonsumsi narkoba.
Penemuan mayat wanita yang terpanggang di jalan Desa Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI) pada Minggu (20/1/2019) yang pernah membikin warga geger akhirnya menumui titik terang. Ke-4 pelaku FB, Abdul Malik, FR dan YG telah diamankan di Mapolda Sumsel sedangkan satu lainnya inisial AS tetap DPO dan semakin diperbuat pengejaran.
Dari hasil otpilihan diperbuat Tim Dokter Forensik ditemukan sejumlah barang yang diduga milik korban Inah, semacam cincin dan anting-anting, gelang dan Jam Tangan. Kami dari pihak keluarga telah meyakini bahwa korban adalah jasad Inah Antimurti, sebab ciri barang ditemukan adalah milik korban," ungkap Jaka Saputra (26) sepupu korban dijumpai di RS Bhayangkara Palembang (23/1/2019).
Pihak keluarga menduga bahwa Pelaku yang kini DPO AS adalah pacar Asri dan pembunuhannya telah direncanakan. AS ini adalah pacar korban (Alm) kami mengenal itu sebab sejak hari kamis dirinya (AS) tidak jarang menghubungi Inah, tetapi almarhumah sibuk lantaran mau mengurus KK," ungkap Jaka.
Inah Antimurti yang adalah anak bungsu dari 5 bersaudara perempuan ini diduga dibunuh terlebih dahulu sebelum dibakar dan diikat dengan kasur di rumah kontrakan As di Desa Talang-taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim. As ini kami mendapat cerita dari kerabat adalah Bandar Sabu di tempat tinggalnya. Sehingga sebelum merek membakar jenazah untuk menghapus jejak terlebih dahulu memperkosa korban," jelas Jaka.
"Kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya bahkan hingga hukuman mati," jelasnya. Sementara Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara berkata, bahwa dari dari ke 4 pelaku yang sukses diamankan dua adalah tetap dibawah umur dan satu pelaku lagi tetap buron.
Menurut Kapoda, pihak keluarga sendiri telah meyakini bahwa jasad korban adalah benar Inah Antimurti lantaran dikenal dari ciri barang korban. Motifnya sendiri diduga karen utang korban terhadap As. Tetapi itu baru dugaan," jelas Jenderal Bintang dua ini.
Sebelum dibunuh dengan dara dibakar terlebih dahulu diperkosa bersama rekan lain. Korban dibunuh memakai balok kayu, lalu As dan Malik memperkosanya. Sebelum mereka mengeksekusi korban terlebih dahulu para tsk ini pesta sabu," jelas dia.
Artikel Terbaru Inah Antimurti
Artikel terbaru wanita yang dibakar dan ditemukan di jalan desa Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI) menunjukkan suatu fakta baru. Semacam diberitakan sebelumnya melansir TribunSumsel, Sejumlah warga Desa Sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), mendadak geger.
Pasalnya, Minggu sore (20/1) pukul 16.30, warga dikejutkan dengan temuan mayat berjenis kelamin perempuan yang dalam posisi hangus terbakar di hutan semak Desa Sungai Rambutan. Saat ditemukan, mayat berjenis kelamin perempuan yang belum diketahui bukti dirinya itu, dalam posisi diatas alas "spring bad" dengan kondisi jenazah terlilit kawat tembaga.
Penemuan mayat tersebut berawal pada Minggu sore, (20/1) pukul 16.00, saksi Tugino (45), saat itu sedang menggembala kambing yang berjarak tidak begitu jauh dari lokasi temuan mayat. Saat menggembala fauna ternak miliknya, Tugino tiba-tiba dikagetkan ada suatu benda menyerupai ranjang logam tempat tidur dalam posisi terbakar.
Lalu saat didekati, dibagian tengahnya nyatanya tersedia tulang tengkorak manusia yang telah hangus dan susah dikenali. Atas temuan tersebut, ia pun langung memberitahu tahu warga dan mengabarkan ke Kepala Dusun setempat sembari menghubungi aparat Kepolisian Polsek Indralaya.
Menerima info adanya temuan mayat wanita terbakar, sejumlah aparat Kepolisian langsung meluncur ke-TKP. Kapolsek Pemulutan AKP Bambang Julianto SH memastikan bila itu adalah sesosok mayat manusia berjenis kelamin perempuan. Sebab dari hasil olah TKP dan penyelidikkan dibagian kurang lebih mayat.
Hasilnya, ditemukan suatu properti berupa antingan, dan kepala ikat pinggang yang biasa dikenakan oleh seorang perempuan. Dari hasil penyelidikkan diketahui, mayat tersebut berjenis kelamin perempuan. Tetapi bukti diri belum diketahui," ujar Kapolsek Indralaya, Minggu (20/1).
Dijelaskan Kapolsek, guna mendukung pengungkapan bukti diri mayat lebih lanjut dari TKP pihaknya mengamankan barang-barang bukti berupa spring bed yang telah hangus terbakar, antingan yang dikenakan korban, kepala ikat pinggang perempuan, jam tangan, hp kecil yang telah terbakar, dan kawat tembaga. Mayat tersebut diduga berumur 17 - 20 tahun," jelas AKP Bambang.
AKP Bambang meningkatkankan, dari keterangan seorang saksi saat diperbuat pemeriksaan mengaku menonton ada suatu mobil tipe truk melintas di TKP pada Minggu dinihari (20/1) pukul 02.00. Tetapi saksi tidak begitu mengenal bukti diri tipe truk beserta nomor platnya.
"Dari keterangan saksi tersebut tetap kami dalami untuk giat penyelidikkan," tambah Kapolsek. Selanjutnya, tim identifikasi Polres OI langsung membawa onggokkan tulang belulang manusia yang terbakar tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk divisum.
Artikel Terbaru Inah Antimurti
Berdasarkan pantauan Sripoku.com dari sosial media pribadi miliknya, nampak Inah kerap mengunggah berbagai gambarnya dengan anak dan kawan-kawannya di facebook. Untuk memperkuat apakah akun tersebut benar miliki Inah, Sripoku.com menelusuri berbagai artikel dengan nama Inah Antimurti yang nyatanya telah tidak sedikit mendapat ucapan duka dari orang terdekat yang mengenalnya.
Pada artikel terbarunya, Inah memperbaru gambar profilnya pada 12 Agustus 2018 lalu. Pada gambar tersebut Inah berpose dengan baju berwarna hitam putih garis-garis dan rambut yang diurai.
Sementara pada artikelnya lainnya, Inah menuliskan suatu curhatannya mengenai hati yang terluka. Kenapa hati luka tidak bicara karna air mata jatuh tidak bersuara,” tulis Ina pada 28 September 2017.
Semacam diketahui, Ina telah bercerai dengan sang suami kurang lebih 2 tahun lalu. Faktor ini berdasarkan kesaksian kakak perempuannya Juwita (34).
Kronolgi Sebelum Mayat Ditemukan
Juwita mengungkapkan apabila Ina terbukti pernah pamit berangkat ke desa Segayam Kecamatan Gelumbang pada sabtu siang kurang lebih pukul 11.00 untuk mengurus pemisahan nama Kartu Keluarga (KK) miliknya. Adik saya telah pisah sama suaminya. Sabtu kemarin dirinya (Ina) mau urus pemisahan KK sama mantan suaminya," ujar Juwita semacam Sripoku.com kutip di Tribunsumsel.com.
"Dia (Ina) ngurusnya ke Segayam, sebab waktu tetap nikah terbukti tinggal di sana. Tapi seusai pisah Ina pulang ke rumah bapak di dusun Pedataran," sambung Juwita. Soparudin (61) orangtua yang menduga keluarga dari mayat perempuan yang ditemukan hangus terbakar di hutan semak Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), menjalani tes DNA di Rumah sakit Bhayangkara. (SHINTA/TRIBUNSUMSEL.COM)
Juwita berkata, pada hari itu, dirinya pernah menelepon Ina kurang lebih pukul 12.00 siang. Teleponnya diangkat, saya tanya telah hingga mana, dijawab Ina tetap di daerah Gelumbang," ujar Juwita.
Saat hari itu, Ina berangkat sendiri dengan memakai sepeda motornya. Tapi hingga kini motor itu kami tidak tahu ada dimana. Belum ada kejelasan," ujarnya.
Berdasarkan penuturan Juwita, Ina bercerai telah hampir dua tahun lalu, seusai menjalin biduk rumah tangga selagi tidak lebih lebih tiga tahun bersama mantan suaminya. Dari hasil pernikahannya, Ina dan mantan suaminya dikarunia seorang anak perempuan yang baru berumur 2 tahun 3 bulan.
"Kalau argumen mereka cerai saya tidak lebih tahu. Ina itu bukan orang yang suka cerita panjang lebar. Entah mereka tidak tepat alias bagaimana, kami pihak keluarga tidak lebih paham. Tapi yang jelas adik kami itu, telah tidak lagi sama suaminya,"terang Juwita. Seusai bercerai, Ina mengisi hari-harinya dengan menjadi penyadap karet di kampungnya.
"Dia kerjanya nyadap, sama semacam saya," ungkapnya. Juwita mengaku hingga saat ini pihak keluarga belum memberi tahu berita hilangnya Ina pada mantan suaminya. Sebab kan telah tidak ada hubungan lagi. Kami juga pihak keluarga tidak dapat sembarangan kasih info ke orang lain," ujarnya.
Sumber : http://palembang.tribunnews.com/